Jumat, 16 September 2011

CYBER ( E - LEARNING )


CYBER  ( E – LEARNING )
          Prospek pengembangan kurikulum abad ke 21, menuntut kita yang berprofesi sebagai guru mampu mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan yang mungkin terjadi sebagai tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran di masa mrndatang, karena era yang disebut sebagai Globalisasi akan terjadi suatu keadaan diamna antar negara, antar budaya, antar ras, antar ideologi tidak ada lagi batas-batas, sesuatu itu menjadi proses yang mendunia tidak bisa ditahan dan tidak bisa terelakkan
            Format-format pendidikan yang mungkin tersedia di abad ke-21, yaitu Cyber              (E-Learning) yang mungkin merupakan belajar atau pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi komputer dan/atau internet; Open/Distance Learning, yaitu model belajar jarak jauh di mana guru dan siswa tidak berada dalam suatu tempat dan waktu yang sama serta tidak bertatap muka secara fisik/langsung; Quantum Learning yang menggembangkan proses belajar secara harmonis dan berisi kombinasi dari unsur keterampilan akadmis, prestasi atau tantangan fisik, dan keterampilah dalam hidup; Cooperative Learning sebagai metode pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil yang dapat menumbuhkan kerja sama secara maksimal dan masing-masing siswa belajar satu dengan lainnya; Society-Tehnology-Science (STC) yang merupakan pendekatan Interdisipliner dan dikembangkan untuk mengintegrasikan permasalahan-permasalahan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat; Accelerated Learning yang merupakan pendekatan Belajar untuk menyerap dan memahami informasi baru secara cepat serta mempertahankan informasi tersebut.
1.            Era globalisasi atau era informasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi proses perubahanan antarnegara, antarbangsa, antarbudaya tanpa mengenal batas . Pengaruh era globalisasi ini semakin terasa terutama dengan semakin banyaknya saluran informasi yang tersedia baik cetak maupun elektronik serta pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi dan transportasi. Di tunjang pula dengan munculnya sistem informasi satelit dunia, gaya hidup kosmopolitan, pola konsumsi dan konsumerisme global, event-event olahraga internasional, penyebaran dunia parawisata, menurunnya kedaulatan negara dan bangsa, tumbuhnya sistem militer global, pengakuan tentang terjadinya krisis lingkungan dunia, berkembangnya masalah-masalah kesehatan berskala dunia, munculnya lembaga-lembaga politik dunia, munculnya gerakan-gerakan politik global, perluasan konsep hak-hak asasi manusia, dan interaksi rumit antarberbagai agama dunia.
2.            Memasuki abad ke-21 pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar dapat hidup dan dalam situasi baru yang muncul dalam diri dan lingkungannya. Dengan kondisi seperti itu diperlukan kemampuan belajar bagaimana belajar (Learning How to Learn). Kemampuan tersebut dapat dicapai dengan empat pilar pendidikan yang diajukan UNESCO dan digambarkan sebagai dasar-dasar dari pendidikan. Pilar-pilar tersebut, yaitu Learning to know, Learning to do, Learning to be, dan Learning to live together. Dengan memperhatikan empat pilar pendidikan tersebut, dikembangkan kompetensi-kompetensi yang berguna bagi kehidupan siswa di masa depan, yaitu komptensi keagamaaan, kompetensi akademik, kompetensi ekonomik, dan kompetensi sosial-pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar